Selasa , 1 Juli 2025
Film Nyai Undang
Suasana nonton bareng film Nyai Undang Forkopimda dan undangan lainnya

Nobar Film Nyai Undang Saat HUT Kota Kuala Kapuas dan Pemkab Kapuas

NUSAKALIMANTAN. COM, Kuala Kapuas – Dalam rangka memperingati dan merayakan Hari Jadi Kota Kuala Kapuas ke 215 dan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Kapuas ke 70, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kapuas  menggelar acara Launching Film Sejarah Nyai Undang di Aula Kantor Bupati Jalan Pemuda KM 5 Kuala Kapuas, Seninin (22/3).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas H. M. Nafiah Ibnor, Forkopimda Kabupaten Kapuas atau yang mewakili, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy, Kepala Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Kapuas, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas/mewakili, para Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat setempat.

Disbudpora juga mengadakan pameran Expo barang-barang peninggalan sejarah “Kerajaan Kuta Bataguh Tanjung Pamatang Sawang” dan dirangkai juga dengan penyerahan Piagam Penghargaan dari Bupati Kapuas  kepada para tokoh atas dukungan dan ide kreatif dalam karya kolosal film sejarah Nyai Undang, dan Mini Bazar Ekonomi Kreatif serta UMKM Mitra Pariwisata.

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Bupati Kapuas H. M. Nafiah Ibnor menyampaikan Film Sejarah Nyai Undang merupakan karya film pertama Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kapuas yang mengangkat cerita sejarah pada abad ke 13 sampai dengan 17 di Kuta Bataguh Tanjung Patang Sawang Kecamatan Bataguh yang mana terdapat situs dan benda-benda peninggalan pada masa itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan melalui film ini dapat diambil nilai-nilai edukasi kehidupan masa lampau dan menjadi arsip abadi bagi masyarakat Kapuas dalam menjaga, melestarikan adat dan budaya warisan nenek moyang serta kawasan situs Kuta Bataguh dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata sejarah.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada tim produksi film Nyai Undang. Seluruh pemain dan mitra pariwisata pendukung. Rasa bangga dan haru saya atas karya besar bagi daerah ini sebagai buah tangan dan kado spesial di Hari Jadi Kota Kuala Kapuas ke 215 dan HUT Pemerintah Kabupaten Kapuas ke 70,” kata Ben Brahim dalam sambutan tertulisnya.

Pemain Film Nyai Undang dan Sutradara berhoto setelah nonton bareng

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas yang juga selaku Anggota Komisi III DPR RI Dapil Kalimantan Tengah Ary Egahni Ben Bahat, S.H, M.H dalam sambutannya secara virtual menyampikan ucapan terima dan rasa bangganya serta mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam hal ini Disbudpora yang dapat melaksanakan kegiatan Launching Film “Nyai Undang”, yang mana senantiasa dapat memotivasi, menginisiasi serta membangkitkan semangat para remaja bahkan anak-anak, pemuda serta lansia untuk mengerti dan memahami betapa kayanya budaya dan pariwisata Kabupaten Kapuas.

“Saya menyampaikan salut dan rasa bangga dengan adanya pertunjukan film ini, yang mana bertujuan mewujudkan harapan agar warga Kapuas mencintai kekayaan dan budaya dengan adanta cerita Nyai Undang ini. Saya juga berharap agar film ini ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kapuas secara berjenjang sampai ke tingkat Desa sehingga masyarakat dapat menonton hasil karya anak negeri dan mengerti sejarah yang ada di Kabupaten Kapuas,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Kepala Disbudpora Kapuas H. Suparman menyebutkan bahwa Film Nyai Undang ini merupakan film sejarah pertama di Kalimantan Tengah. Cerita Nyai Undang di kerajaan Tanjung Pamatang Sawang/Kuta Bataguh merupakan tokoh super yang dapat menjadi ikon atau simbol karakter paripurna.

Oleh karena itu, masyarakat Kapuas dari berbagai lapisan harus melihat film ini karena memiliki nilai historis, pedagogis dan edukatif guna mewujudkan program pelestarian nilai budaya serta pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat dasar maupun kajian secara budaya dalam tetek tatum tokoh-tokoh adat dan budaya lokal.

“Proses pembuatan film ini selama kurang lebih 3 bulan dengan jumlah pemain 135 orang yang proses shootingnya beradaptasi dengan Pandemi Covid-19. Terima kasih kepada Bapak Bupati Kapuas dan seluruh mitra pariwisata pendukung pembuatan film ini. Semoga film ini dapat menginspirasi pembuatan film-film lokal yang ada di Kabupaten Kapuas mengangkat kelestarian adat dan budaya Kabupaten Kapuas serta pengembangan pariwisata berbasis budaya,” terang Suparman. (one)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *