NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Desa Saka Lagun Kecamatan Pulau Petak masyarakatnya hidup dari bertani, disamping pekerjaan lainnya. Tentu saja hal yang berkaitan dengan sawah menjadi hal yang penting. Ternasuk juga kemudahan jalan ke area persawahan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan jalan tani, Pemerintah Desa Saka Lagun melakukan perbaikan jembatan yang banyak rusak dan miring akibat dari adanya aktifitas pertanian sebelumnya, melintasi jalan tani tersebut.
Kepala Desa Saka Lagun Samsir Alam saat meninjau lokasi pembuatan jembatan untuk jalan tani pada Rabu (16/10) pukul 11.00 WIB, mengatakan semula jalan ini dulunya ada semenisasi dan juga jembatan yang layak untuk dilewati warga yang memiliki lahan pertanian di area persawahan ini,
” Namun kondisinya sekarang sudah banyak yang rusak, miring karena tiangnya tergantung tidak kokoh lagi karena tekanan beban. Dimana kekuatan jembatan tidak bisa menopang jenis kendaraan diatas yang melewatinya. Karena sebelumnya ada proyek pertanian di daerah ini,” ungkap Samsir Alam.
Dijelaskan Samsir Alam juga, dengan pembuatan sekitar 5 jembatan ini nantinya akan menunjang pekerjaan selanjutnya karena rencana akan diadakan pengerasan menggunakan base Cross atau hamparan batu. Ini kita prioritaskan mengingat jalan tani ini untuk kepentingan warga atau para petani, ungkap Samsir Alam.
Kepala Urusan Pembangunan Laili Mansyur yang mengawasi jalannya pembuatan jembatan ini menyampaian pisik jembatan yang dibangun ada yang panjang 4 meter dengan lebar 2 meter 1 jembatan, 6 meter dengan lebar 2 meter 1 jembatan dan tiga jembatan panjang 3 meter dengan lebar 2 meter,
” Semua bahan dari Kayu Ulin termasuk lantai jembatan. Serta pwngerjaan yang memperhatikan ketahanan dan kekuatan. Dimana kita harap nyaman dilewarti warga tani kita,” ucap Laili Mansyur.
Sementara Kepala kerja dari pembangunan jembatan ini Tajuddin
biasa dipanggil Abah Upi menjelaskan, jembatan yang dibangun ini kita buat lebih kokoh.
“Dengan menggunakan suai agar lebih tahan beban serta penanaman tingkat yang kuat pada dasar parit supaya tidak amblas yang membuat posisi jadi miring saat beban berat melewatinya,” jelas Abah Upi. (wan)
