Selasa , 1 Juli 2025

Beri 15 Pemuda dan CSR Akan Sukses Dengan Sinergitas

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Program Cetak Sawah Rakyat ( CSR ) untuk dua wilayah yaitu Kelurahan Selat Utara dan Desa Pulau Telo Baru dalam wilayah Kecamatan Selat, disosialisasikan di Kantor BPP Kecamatan Selat Jalan Cilik Riwut Gang BPP Kuala Kapuas. Wilayah kerjanya membawahi dua wilayah yaitu Kecamatan Selat dan Kapuas Hilir atau merupakan dua Kecamatan Kota Kuala Kapuas. Dilaksanakan pada Senin (28/10) pukul 08.30 WIB.

Dalam acara yang dihadiri oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Kelurahan Selat Utara dan Desa Pulau Telo Baru serta unsur Pemerintahan Kelurahan dan Desa keduanya, dihadiri pula oleh Lurah Selat Utara Rahmat M Noor., SP.,MA., Kades Pulau Telo Baru H M Bob Mahaputra, SH., para penyuluh pertanian Babinsa dan pihak Kontraktor, serta lainnya.

Lurah Selat Utara Rahmat M Noor menegaskan dalam CSR ini wilayah Selat Utara mendapatkan luas CSR yang diestimasi bisa digarap sekitar 37 Hektar. Beberapa hari lalu sudah kita lakukan survey bersama. Dalam sosialisasi ini juga para gapoktan ikut menghadiri.
Namun yang menjadi pe pertanyaan adalah setelah selesai dicetak bagaimana kelanjutannya. Jangan sampai hanya menjadi lahan sawah yang kosong tanpa kelanjutan,

“Tapi setelah sosialisasi pada hari ini telah ditegaskan akan mengajak dan melibatkan kaum muda untuk ikut berperan dalam kelanjutan dari CSR ini. Sejalan Hari Sumpah Pemuda kita sampaikan beri 15 pemuda yang peduli dan berperan aktif
kita optimis program ini akan jalan dengan saling bersinergi,” ungkap Rahmat M Noor yang juga mantan PPL ini.

Zaini perwakilan dari Desa Pulau Telo yang juga BPD desa tersebut menyebutkan untuk Desa Pulau Telo Baru jumlah lahan yang akan digarap sekitar 374 Hektar, jelasnya.

Sementara Risaldy Amry, S.TP., Kontraktor dari PT Agro Nusantara Halid (ANH) saat wawancara mengatakan sebagai kontraktor kami tentunya mengikuti arahan maupun ketentuan pemerintah kepada kami. Arahan yang paling utama tentunya adalah program Cetak Sawah Rakyat atau disingkat CSR ini. Namun mengingat informasi yang kita serap dari masyarakat, dimana timbul pertanyaan gimana kedepannya cetak sawah ini bisa berkelanjutan,


” Tentu saja yang dimaksud budidaya atau ditanami, hal itulah yang mendorong dan menjadi semangat kami sebagai pengusaha atau kontraktor untuk bisa melanjutkan dari usaha tersebut dengan bantuan dan dukungan masyarakat. Hal ini bisa terlaksana jika kolaborasi pemerintah masyarakat dan kita sebagai pelaksana atau kontraktor, optimis pemanfaatan CSR dan budidaya atau penanaman ini akan berjalan baik. Peran pemerintah melalui bantuan bantuan yang ada dalam program pemerintah,” ucap Risaldy Amri, STP., (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *