Rabu , 2 Juli 2025

Staf Ahli Gubernur Kalteng Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi dan Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Idulfitri

NUSAKALIMANTAN.COM, Palangka Raya – Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem pada Periode Idulfitri 1446 H bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Yuas mengikuti rakor dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (10/03/2025).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, yang menekankan pentingnya langkah antisipatif dalam menghadapi bencana, terutama yang berkaitan dengan hidrometeorologi. “Negara harus hadir dalam setiap situasi darurat. Prediksi yang akurat akan membantu kita mengantisipasi dan meminimalkan dampak yang mungkin terjadi,” ujar Tito.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan, termasuk kemungkinan evakuasi jika diperlukan. “Dengan prediksi yang tepat dan langkah antisipatif yang cepat, pemerintah dapat hadir secara nyata dalam melindungi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, melaporkan bahwa hingga 10 Maret 2025, telah terjadi 614 bencana di Indonesia, mayoritas berupa bencana hidrometeorologi basah seperti banjir (421 kejadian), cuaca ekstrem (103 kejadian), dan tanah longsor (58 kejadian).
Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memaparkan prakiraan cuaca untuk Maret-Mei 2025. Pada Maret, curah hujan tinggi diprediksi terjadi di Sumatra bagian barat dan selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian besar Kalimantan, serta beberapa wilayah Sulawesi dan Papua. Dwikorita mengimbau semua pihak untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini melalui aplikasi Info BMKG, website, dan media sosial BMKG.
Dalam pembahasan inflasi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa secara historis, inflasi cenderung meningkat pada bulan Ramadan dan Idulfitri, terutama pada komponen harga pangan. Ia mencatat bahwa pada M1 Maret 2025, 33 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), dengan komoditas utama penyumbang inflasi meliputi cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.
Usai menghadiri rakor, Yuas Elko menegaskan bahwa setiap daerah di Kalteng harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem sesuai dengan prediksi BMKG. “Setiap daerah harus menanggapi serius peringatan dini cuaca untuk meminimalkan dampak buruk yang bisa terjadi,” ujarnya.
Dalam upaya pengendalian inflasi, Yuas menambahkan bahwa Pemprov Kalteng akan terus memperkuat ketahanan pangan dan menggelar pasar murah sebagai strategi untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut. “Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng berkomitmen meningkatkan layanan ketahanan pangan, termasuk dengan mengadakan pasar murah sebagai langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga,” pungkasnya. (MMC/nk-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *