Selasa , 15 Juli 2025

Program CSR dengan Bibit Unggul dan Harapan Petani Padi lokal Selat Utara

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas –
Kabupaten Kapuas termasuk penopang ketersediaan pangan terutama dari hasil pertanian di Kalimantan Tengah dan sekitarnya. Adanya program cetak sawah di Kabupaten Kapuas tentunya akan menambah lagi jumlah hasil pertanian.

Hasil pertanian disamping berasal dari bibit unggul, yang akan dan juga sudah ditenam pada program Cetak Sawah Rakyat (CSR) ada juga padi lokal yang merupakan ciri khas hasil daerah yang banyak ditanam oleh petani lokal menggunakan lahan mereka masing masing.

Untuk varietas padi unggul, dikembangkan untuk lahan khusus, misalnya lnpari 34 Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan yang tahan terhadap salinitas (kandungan kadar garam) serta jenis padi unggul lainnya. Tentu saja kelebihan padi varietas unggul ini adalah masa panen pendek sehingga menambah hasil bagi petani. Serta bantuan bibit yang mudah.

“Tapi tidak menutup kemungkinan untuk Cetak Sawah Rakyat ditanam padi lokal sebagai selingan. Kalau ada permintaan karena ini diminati juga oleh masyarakat, tentu saja dengan segala pertimbangan. Misal dimasa selang waktu, seperti diketahui masa tanam lokal bisa sampai 8 bulan. Terus ditambah kondisi tanaman yang tinggi dan memerlukan air yang lebih banyak. Serta pertimbangan lainnya. Lalu tentu saja bibit lokal juga mudah,” terang Kepala Dinas Pertanian Kapuas Edi Dese melalui Kabid Tanaman Pangan Meihewuyatini.

Ditambahkan Kabid lagi, program cetak sawah atau CSR ini juga kan membuka lahan baru, dan tentu saja lahan yang telah ada dengan kebiasaan padi lokal tetap eksis dan dikerjakan para petani. Untuk CSR seperti diketahui melibatkan peran brigade tani. Harapan kita semoga baik CSR maupun pemanfaatan lahan pertanian yang sudah ada adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ungkap Meihewuyatini lagi.

Ditempat terpisah Lurah Selat Utara Kecamatan Selat Muhammad Fikri, S.E., Ak., M.M. dimana Keurahan yang dipimpinnya dengan populasi penduduk 60 persen bergantung dari pertanian terutama bertani dengan padi lokal karena kondisi tanah rawa dan menggunakan lahan yang telah ada, menyikapi untuk kemajuan pertanian dan menambah hasil padi lokal yang menjadi pilihan warga, karena jelas kalau air pasang bisa setinggi pinggang. Tentu untuk padi unggul juga terkendala,

” Namun dalam hal untuk memicu meningkatnya hasil pertanian, seperrti Lurah terdahulu juga pernah mengusulkan, normalisasi saluran air tentu sangat kita harapkan. Bukan hanya untuk pertanian yang merasakan manfaatnya, tetapi juga kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Dengan normalisasi pengairan tentu saja mencegah banjir, keasaman air berkurang karena air selalu berganti atau mengalir dan tentu saja ketersedian air yang bagus berdampak pada hasil pertanian,” ungkap Muhammad Fikri (wan)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *