NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Untuk menambah pengetahuan selain teori siswa pada sekolah kejuruan diberikan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang mana hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa, menambah wawasan dan pengetahuan di dunia kerja, serta melatih kerjasama dan keterampilan yang relevan dengan jurusan mereka.
Praktek Kerja Lapangan pada tahun ini yang dilaksanakan di Kebun Kelompok Tani Kelampan Jaya, menggabungkan dua sekolah yaitu SMK 3 Kuala Kapuas dan SMK Mantangai dengan jumlah siswa 17 orang dengan 3 laki laki dan 14 perempuan.
Kepala SMK 3 Kuala Kapuas Agus Wahyono melalui Eko Joko Nugroho Ketua Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura menjelaskan langkah yang dilakuan sebelum memulai PKL, siswa telah diberikan pengetahuan secara tertulis sebagai landasan atau acuan dalam pengenalan ilmu perkebunan. Dan dengan PKL ini mempraktekan langsung.
” Dalam kegiatan ini dilakuan monitoring dan evaluasi terhadap siswa untuk memastikan proses pembelajaran berjalan lancar dan siswa mendapatkan manfaat dari pengalaman PKL tersebut. Untuk itu didampingi guru pembimbing Eka Shinta dan Kana sebagai pendamping PKL. Waktu PKL terhitung 6 bulan dengan 5 bulan kerja dan 1 bulan pelaporan. Setelah masa PKL selesai, siswa akan dikembalikan ke sekolah dengan membawa sertifikat atau laporan PKL sebagai bukti telah menyelesaikan program tersebut,” terang Eko Joko Nugroho.
Ketua Kelompok Tani Kelampan Jaya Yanir, yang menjemput dan mendampingi dari lokasi SMK 3 Jalan Pemuda Kuala Kapuas hingga ke Kebun tempat praktek yang berada di Desa Anjir Kelampan KM 4 Kecamatan Kapuas Barat, pada Senin (14/7) pagi menyebutkan kalau kegiatan PKL kali ini adalah untuk ke empat kalinya kebun dijadikan tempat praktek atau PKL ini. Kebun ini juga pernah digunakan mahasiswa dari UPR bahkan dari luar negeri yang melakukan kunjungan dan praktek,
“:Selama praktek kita berusaha melakukan pendampingan bersama guru pendamping dan tentu saja ikut melakukan pengawasan. Kita juga bersama membantu para siswa dalam menjalankan pengenalan langsung terhadap hal yang berhubungan dengan berkebun. Berkebun dan menanam ini tidak tergantikan oleh aplikasi dan kecanggihan lainnya, makanya ini akan terus menjadi pendidikan dan praktek yang terus berlanjut,” sebut Yanir (wan)
