NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas –
Camat Bataguh Syuryadin, SH., bersama Damang Bataguh Darmand, SH., serta para mantir adat dari seluruh desa dan kelurahan se Kecamatan Bataguh mengadakan pertemuan sebagai kegiatan rutinitas. Pertemuan tersbut dilaksanakan di kediaman Damang Bataguh Handel Alai Kelurahan Pulau Kupang Kecamatan Bataguh pada Sabtu (27/9) pukul 08.00 WIB.
Kademangan yang dipimpin oleh Damang Bataguh Darmandi ini selain menangani permasalahan adat juga memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan, mengembangkan, dan memberdayakan adat istiadat serta hukum adat Dayak. Membawahi para Mantir yang bertugas membantu Damang dalam menjaga hukum adat, menyelesaikan perselisihan dan pelanggaran adat, serta menjadi contoh teladan di masyarakat. Juga menjadi perpanjangan tangan dalam menjelaskan program pemerintah pada masyarakat.
“Karena tupoksi dari damang dan para mantir ini sebagai pelaksana hukum adat yang dipegang teguh oleh masyarakat, dengan mengedepankan pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat, maka salah satu poin yang kita bahas hari ini adalah ikut mendukung program pemerintah membuka keterisolasian desa di wilayah Bataguh ini,’ terang Camat Bataguh Syuryadin saat dibincangi disela pertemuan.
Ditambah Syuryadin lagi Bupati Kapuas HM Wiyatno sudah menganggarkan untuk jalan dan jembatan dengan anggaran 1 Milyar perdesa untuk membuka arus transportasi jalan dimana telah ada badan jalan yang akan di buat menjadi jalan poros. Tentu saja dukungan masyarakat diharapkan untuk mensukseskan ini. Maka selain RT dan perangkat desa kita juga meminta peran damang dan para mantir, sebut Syuryadin.
Damang Bataguh Darmandi membacakan kesepakatan para mantir untuk mendukung program pemerintah kabupaten dalam kegiatan membuat jalan dan pelebaran dengan mensosialisasikan pada masyarakat untuk tidak menuntut ganti rugi sebagai bentuk dukungan tersebut. Kesepakatan ditanda tangani bersama oleh para Mantir dari seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Bataguh,
” Kegiatan pertemuan bersama para mantir ini kerap kita lakukan. Merupakan acara rutin Kademangan Bataguh. Disamping juga keaktifan kita dalam segala kegiatan dari Kecamatan Bataguh. Bahkan biasa kegiatan ini kita akhiri dengan makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dan silaturahm,” terang Darmandi.
Acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, seperti pertanyaan Mantir Al Murhan Desa Terusan Karya yang bingung dan mempermasalahkan tanah desa yang telah sekian lama ditempati masyarakat atau warga, ketiga mau digunakan desa malah minta ganti rugi.
Sedang Rudy Hartunu Desa Terusan Makmur mempertanyakan penganggaran SPPD dalam setiap adanya kegiatan dari para mantir yang harusnya didukung desa, serta perhatian akan peran serta dan keberdaan para mantir yang jangan hanya dipandang sebelah mata. Karena masyarakat dalam masalah Kamtibmas lebih sering mengadu ke mantir adat,
“Tentang dukungan pada program pemerintah dalam membangun jalan pada dasarnya masyarakat berterima kasih akan adanya perhatian pembangunan di desanya,” pungkas Rudy Hartunu. (wan)
