Selasa , 1 Juli 2025
Kisah Mistis Dibalik
Aliran Sungai Barito Selatan Teluk Pangameh menyimpan kisah mistis dan misteri

Kisah Mistis Dibalik Pemuda Tewas Tenggelam di Teluk Pangameh di Barsel

NUSAKALIMANTAN.COM, Barito Selatan – Dibalik cerita tewasnya seorang pemuda Jalan Karau Buntok Kota yang menceburkan diri akibat kerasukan mahluk halus penunggu Teluk Pengameh aliran Sungai Barito menyimpan kisah mistis dan misteri.

Adalah Irvan Anuari (21) seorang pemuda asal Jalan Karau, Gang Swarga, Kelurahan Buntok Kota, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, pada Jumat pagi (30/7/2021) sekira pukul 07.00 diketahui tenggelam di sungai Barito beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan orang tua korban, keronologi kejadiannya, pagi itu dia meminta makan dan diberikan makanan mie instan seperti biasanya, dan sontak anaknya menyebut itu bukan makanan saya, terus dia mengeluh sakit semacam diganggu makhluk gaib dan kejadian diganggu makhluk gaib itu sudah lama terjadi.

Sebelum Irvan Anuari tewas tenggelam, dikabarkan korban sering berprilaku aneh dan meminta makan seolah-olah sudah lama tidak mencicipi makanan sebelum kejadian nahas tersebut. Bahkan sebelum jasad korban ditemukan,  ibu kandungnya pun mengalami kerasukan mahluk gaib penunggu Teluk Pangameh tersebut bertingkah seperti seekor buaya merayap dan mengatakan sudah lama kami tidak diberi makan…! ujar sang Ibu yang sedang kesurupan.

Di Teluk Pangameh sejak dulu memang banyak cerita-cerita legenda yang penuh mistis dan hal-hal gaib. Menurut Budi, seorang warga setempat yang kesehariannya sebagai pencari ikan dengan cara menjala/merengge ikan menceritakan, suatu saat di tengah malam buta dia sedang menjala ikan, tiba-tiba dari kejauhan muncul benda besar, terang-benderang seukuran kapal penumpang yang ada di lautan, sontak saja dia kaget dan kagum melihat benda tersebut, dan tidak berangsur lama benda itu hilang di hadapan mata. Pada malam buta itu lalu budi memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidak berani melanjutkan mencari ikan.

Bahkan menurut cerita dari orang-orang tua dulu sebagai penduduk asli bantaran Teluk Pangameh, aliran sungai tersebut menjadi lokasi warga untuk mencari ikan dan tempat bongkar muat hasil kebun seperti karet, kayu dan rotan.

Namun di teluk itu ada sebuah larangan yang ditentukan oleh Tetua Adat dan tidak boleh dilanggar oleh penduduk setempat maupun orang pendatang yang mencari nafkah di kawasan teluk itu, apa bila dilanggar maka para penunggu Teluk Pangameh akan marah dan minta tumbal seperti orang yang mati tenggelam atau kapal yang melintas tenggelam dan memakan korban jiwa.  (stiv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *