Selasa , 1 Juli 2025
Mahasiswa
Mahasiswa dari STAI bersama Kades dan Dosen pembimbing serta Perangkat Kecamatan Bataguh

Mahasiswa STAI KKL di Desa Se Kecamatan Bataguh

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) Kuala Kapuas, sesuai dengan program perkuliahan memasuki kegiatan praktek yaitu Kuliah  Kerja Lapangan ( KKL ) di desa desa di Kecamatan Bataguh. Rombongan sebelum menyebar  ke desa tujuan, berkumpul di Kantor Camat Bataguh Jalan Pematang Sawang Desa Sei Lunuk Kecamatan Bataguh, Rabu (29/12) pukul 08.45 WIB.

Radiansyah selaku salah satu Dosen pembimbing KKL berpesan untuk para mahasiswanya untuk menjaga nama baik kampus yang merupakan cermin kita sebagai tempat kita menuntut ilmu. Dan KKL ini adalah upaya untuk mengenalkan mahasiswa bagaimana harusnya berbuat dan berada di masyarakat sebagai intelektual dari perguruan tinggi.

“Terima kasih untuk kades dan juga Camat di Bataguh yang telah bersedia menerima mahasiswa kami ditempat masing masing. Dimana jumlah mahasiswa kami 98 orang, dengan penyebaran di beberapa desa yang ada di Kecamatan Bataguh.” Ujar Radiansyah.

Camat Bataguh Syuryadin SH melalui Plt Sekretaris Camat Taufik mengatakan suatu kehormatan bagi kecamatan Bataguh terpilih sebagai tempat para Mahasiswa STAI untuk melakukan kegiatan KKL ini. Tentu saja kita berharap kepada desa yang menjadi tempat mahasiswa KKL dapat membentuk dan bekerjasama untuk suksesnya program ini.

“Hari ini para Kades dari desa yang menjadi tempat KKL juga telah hadir bersama di kantor Camat Bataguh yang nantinya akan menuntun mahasiswa ke tempat tujuan mereka,” ujar Taufik

Desa Budi Mufakat yang merupakan salah satu desa yang menjadi tujuan KKL, dimana Kadesnya Hendy Moerdiono berkenalan dan langsung melakukan kordinasi dengan para Mahasiswa.

“Kita menyediakan tempat untuk menginap serta untuk mahasiswa berdiskusi di lokasi komplek lapngan Futsal Desa Budi Mufakat. Ini adalah kesekian kalinya desa kita menjadi tujuan KKL. Bahkan dulu juga pernah jadi penelitian dari mahasiswa yang berasal dari negeri Belanda,” ungkap Hendy Moerdiono. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *