Senin , 13 Januari 2025

Sekitar Kontraversi Kubah yang berada di penghujung Perkampungan

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Keberadaan sebuah kubah (Makam dikeramatkan) menuai perbedaan pandangan (kontraversi) bagi masyarakat yang berada disekitar lokasi penghujung Handel Irian Desa Anjir Serapat Baru Kecamatan Kapuas Timur.

Salah satu tokoh masyarakat Anjir yang juga mantan Camat Kapuas Timur yang sekarang Kasat Pol PP Damkar Kabupaten Kapuas Syahrifin menanggapi kontraversi ini, berharap ada tindakan pihak terkait untuk mencegah jangan sampai pandangan yang salah ini akan menyesatkan warga masyarakat, ungkap Syahripin.

Camat Kapuas Timur H Sarifudin, S.Kep.,Ners., MM., saat ditemui di Kantor Camat Kapuas Timur Jalan Trans Kalimantan KM 9 Desa Anjir Serapat Baru Senin (7/10) lalu, menanggapi hal ini akan mengajak Tripika Kecamatan Kapuas Timur bersama MUI Kabupaten Kapuas dan MUI Kecamatan Kapuas Timur serta pihak terkait lainnya, untuk menelusuri dan mengecek keberadaan kubah ini maupun asal usul dan silsilahnya,

” Namun berhubung kita masih dihadapkan pada kesibukan terlebih masih suasana tahun politik dengan Pemilukada yang akan dilaksanakan bulan depan, kita belum mengagendakan dulu. Yang penting tetap kita lakukan pengawasan bersama pihak keamanan dan warga masyarakat sekitar,” sebut H Saripudin.

Sekretaris MUI Kabupaten Kapuas Syarif Ashari yang pernah menjadi Wakapolsek Kapuas Timur mengatakan tegas kalau keberadaan kubah atau makam yang disinyalir bersemayam habib itu adalah meragukan kebenarannya. Memang harus diteliti dan ditelusuri kebenarannya, tegas Syarif Ashari.

Suhardi Ketua MWC NU Kapuas Timur yang dihubungi lewat WA Selasa (8/10) menyebutkan kita sebagai masyarakat Kapuas Timur perlu melakunan pendalaman tentang kubah tersebut sambil mencari informasi berkenaan pembangunan kubah tersebut. Kita bersama tim mencari fakta apa alasan dan apakah benar ada habib yang di makamkan di tempat tersebut, jika tidak benar maka harus di ambil kesepakatan bersama antara MUI dan Unsur Muspika serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama agar dilakukan pembongkaran kubah tersebut,

” Alasan ini adalah karena kita memikirkan akan masa akan datang 20-50 tahun akan datang, sehingga orang yang membangun agar ikhlas jika kesepakatan nya di bongkar,” ungkap Suhardi.

Ditambahkan Suhardi lagi
menurut informasi dari warga sekitar itu tidak ada habib yang bermakam di tempat tersebut. Informasi kita dapatkan yang membangun tempat itu adalah Amang Yani warga Desa Anjir Serapat Barat atas Petunjuk Habib Abdurahman warga Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan yang kebetulan saat ini Habib Aman tersebut sudah meninggal. Sementara amang Iyan yang membangun sekarang dalam kondisi sakit sakitan, pungkas Suhardi. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *