NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kapuas bersama dengan Pemuka Agama Hindu Kaharingan serta lainnya, dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ( HUT) Kota Kuala Kapuas ke 219 melaksanakan pembukaan Ritual Balian dan Memapas lewu di Balai Basarah Jalan Melati Kuala Kapuas, Senin (17/3) pukul 09.30 WIB.
Acara pembukaan Balian dan Memapas Lewu ini dihadiri oleh Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno yang diwakili oleh Assisten II Vitrianson, S.Sos., Perwakilan Forkopimda Kapuas, Perwakilan OPD, Damang dan para Mantir, Basir dan lainnya, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
Kepala Diparbudpora Kapuas DR. Dra Apollonia MA menyampaikan laporan kegiatan terkait dilaksanakan ritual adat Balian, dimana tujuan adanya ritual Balian adalah ucapan rasa syukur dan memapas lewu adalah kegiatan membersihkan lingkungan. Kegiatan ini merupakan pelestarian kebudayaan yang merupakan kegiatan tahunan dari dinas Parbudpora Kapuas, ungkap Apollonia.
Sambutan sekaligus membuka acara Balian dan Memapas lewu mewakili Bupati Kapuas Assisten II Vitrianson, S.Sos., sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas ketidak hadiran dalam kegiatan pada hari iBupati Kapuas karena banyaknya kegiatan yang tak bisa ditinggalkan. Atas nama pemerintah menyambut baik akan adanya upacara adat ini,
“Sejalan dengan tujuan yang mana salah satunya pelestarian nilai budaya dan pariwisata serta keharmonisan. Kegiatan adat Balian dan memapas lewu adalah pelestarian budaya, yang nantinya akan menjadi pembelajaran bagi kita khususnya, pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan ini juga akan terbina pelestarian. Dalam kegiatan ini dapat digali makna religi makna budaya dan keharmonisan dengan alam. Ini adalah merupakan tugas dan tanggung jawab kita,” ucap Vitrianson.
Ketua Pelaksana Kegiatan Ritual mamapas lewu Kota Kuala Kapuas, Untung S.Pd. MA.,
menjelaskan rangkaian acara setelah dilaksanakan pembukaan pagi ini dilanjutkan hingga malam ini sampai jam 04.00 WIB yaitu Balian marawei sahut parapah penunggu kota Kuala Kapuas. Besok membuat sesajen dan memotong hewan korban jam 14.00 WIB dilanjut dengan sahut parapah menerima Rangkan penginan atau mengerunya sahut parapah sampai selesai. Besok Rabu (27/3) akan dilanjutkan Memapas leweu keliling kota Kuala Kapuas, terang Untung (wan)
