NUSAKALIMANTAN.COM, Pulang Pisau – Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah H Ahmad Rifa’i mengikuti rapat koordinasi (Rakor) optimalisasi pendapatan asli daerah sektor perkebunan dan kehutanan yang laksanakan di aula Jayang Tingang lantai II, Senin (20/10/2025) dipimpin langsung Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran.
Dalam paparannya di dalam rapat koordinasi, Bupati Ahmad Rifa’i mengungkapkan salah satu poin yang diharapkan dari rapat koordinasi ini adalah bagaimana perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Pulang Pisau bisa berjalan sinergis dan memenuhi kepatuhan dan kewajiban pajak dari sektor perkebunan, kehutanan dan industri lainnya yang menjadi pendapatan bagi daerah
“Melalui rapat koordinasi ini diharapkan investor mengetahui mana yang menjadi kewajiban perusahan kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi,” kata Ahmad Rifa’i .
Bupati Ahmad Rifa’i juga memaparkan tidak jauh berbeda dengan daerah lain terkait lemahnya pelaporan program Coorporate Social Responsibility (CSR) kepada pimpinan daerah sehingga pemerintah daerah tidak mengetahui apa yang sudah dilakukan investor melalui program CSR tersebut.
“Gubernur sudah mengundang investor perkebunan dan kehutanan untuk membuat komitmen bersama terkait bagaimana memenuhi hak-hak mereka dan kewajiban mereka untuk ikut memajukan daerah. Mudah-mudahan langkah ini juga menjadikan Pulang Pisau ke depan lebih maju dan Jaya,” ucapnya.
Dikatakannya, melalui adanya penandatangan komitmen pakta integritas antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pihak ketiga yang memuat 17 poin diharapkan menjadi rujukan bagi pemerintah Kabupaten Pulang Pisau untuk menindaklanjuti sebagai upaya dalam optimalisasi pendapatan asli daerah.
Bupati Ahmad Rifa’i menjelaskan beberapa hal yang menjadi perhatian Gubernur Agustiar Sabran diantaranya kewajiban investor dalam memenuhi pajak dan restribusi secara penuh dan tepat waktu sesuai peraturan yang berlaku.
Beberapa hal yang menjadi perhatian lainnya adalah penyampaian data kendaraan dan alat berat, penggunaan plat KH, pembelian BBM melalui wajib pungut resmi di Kalimantan Tengah, tanggungjawab sosial melalui program CSR, plasma hingga pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran menegaskan bahwa kunci untuk optimalisasi pendapatan asli daerah adalah ada niat, kemauan, dan tekad serta kolaborasi agar upaya oprimalisasi tersebut bisa mencapai hasil yang maksimal.
Gubernur mengakui menurunnya dana transfer ke daerah imbas dari efesiensi anggaran menjadi hal paling sulit bagi pemerintah di daerah dan menjadi tantangan yang berat. Namun, Agustiar Sabran tetap optimis ada hikmah dibalik kebijakan pemerintah pusat ini, karena setiap kebijakan pastinya bertujuan untuk lebih menyentuh kepentingan masyarakat.
Menurut Gubernur, pemerintah Kalimantan Tengah membuka karpet merah dan memudahkan bagi investor untuk berinvestasi, tetapi bagaimana juga para investor bisa saling menghargai dan memenuhi kewajibannya dalam upaya optimalisasi pendapatan asli daerah untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah.
Turut hadir dalam rapat koordinasi optimalisasi pendapatan asli daerah sektor perkebunan dan kehutanan, Wakil Gubernur Edy Pratowo dan Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Leonard Samuel Ampung. (Rilis/Abdmanan)