NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November 2025. Serangkaian kegiatan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Kapuas. Seperti tahun sebelumnya yaitu ziarah ke makam pahlawan di Jalan A Yani Kuala Kapuas. Dilanjutkan Upacara bersama di Halaman Kantor Bupati Kapuas Jalan Pemuda KM 5,5 Kuala Kapuas.
Yang menjadi catatan penting dan bersejarah adalah pemindahan makam Pejuang Kemerdekaan Atas Nama Letnan Muda Udara Dua Cornelius Willem yang merupakan penerjun pertama dalam Operasi Militer 1 (satu) di daerah operasi Kotawaringin sekarang dikenal sebagai Pangkalan Bun ibukota Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas Yan Marto., SH., M.Kum., saat ditemui di Kantor Dinas Sosial Jalan Patih Rumbih Kuala Kapuas, pada Jumat (7/11) pukul 10.00 WIB mengatakan dalam memperingati Hari Pahlawan untuk mempersiapkan kunjungan ke malam pahlawan, telah dilakukan kerja bakti bersama,
“Pada Hari Minggu (9/11) nanti masih dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Pahlawan Komando Daerah TNI Angkatan Udara I Pangkalan TNI AU Iskandar yang berkedudukan di Pangkalan Bun bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas melaksanakan kegiatan pemindahan Makam Pejuang Kemerdekaan yang berasal dari Kapuas Cornelius Willem,” ungkap Yan Marto.
Diterangkan Yan Marto sambil membaca sejarah dari almarhum Cornelius Willem yang lahir di Kuala Kapuas, 5 Nopember 1926 di Kabupaten Kapuas dan wafat pada tanggal 14 Desember 1989 karena Sakit. Kemudian dimakamkan di TPU Kristen Desa Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah,
“Beliau adalah salah satu pelaku sejarah dalam peristiwa Operasi Penerjunan Pertama Republik Indonesia di Kotawaringin yang dilakukan oleh 13 Pemuda Kalimantan pada masa itu yang secara gagah berani melaksanakan tugasnya,” sebut Yan Marto.
Yan Marto juga menyebutkan teman teman pejuang 12 orang lainnya adalah Iskandar Durauf, M. Dachlan, Johannes Bitak, J. Darius, Achmad Kosasih, M. Bachrie, Ali Akbar, Mika Aminuddin, Imanuel Nuhan dan Morawi serta dua orang ahli telegraph yaitu Harry Hadisumantri dan F.M. Soejoto. Operasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 1947, dengan menggunakan pesawat C-47 Skytrain/Dakota RI-002 yang dipiloti oleh Robert “Bob” Earl Freeberg warga kebangsaan Amerika,
“Momentum heroik banyak terjadi pada peristiwa tersebut dimana para penerjun dilatih dengan singkat dan menggunakan parasut bekas peninggalan Belanda dan Jepang. Jiwa pantang menyerah demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tidak menyurutkan tekad mereka untuk membuka Dropping Zone dan mendirikan stasiun pemancar radio untuk membantu perjuangan rakyat Kalimantan dalam mengusir penjajah,” sebut Yan Marto.
Dilanjutkanya lagi Operasi Penerjunan Pertama Republik Indonesia di Kotawaringin 17 Oktober 1947 ini merupakan cikal bakal berdirinya Korp Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara. Setelah melaksanakan Operasi Penerjunan Pertama Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 1947, Cornelius Willem Kembali kemudian ditangkap oleh tentara Belanda pada tanggal 27 Nopember 1947 dan ditahan di Nusakambangan hingga tanggal 5 Desember 1949. Setelah bebas dari tahanan Belanda di Nusakambangan. Letnan Muda Udara II Cornelius Willem Kembali ke AURI Yogyakarta,
“Mengingat jasa besar beliau dalam perjuangan bangsa Indonesia, atas inisiasi dari Komando Daerah TNI Angkatan Udara I Pangkalan TNI AU Iskandar yang berkedudukan di Pangkalan Bun, bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial Provinsi Kalteng dan Dinsos Kabupaten Kapuas memfasilitasi pemindahan makam Almarhum dari Pemakan Kristen Barimba ke TMP Sanaman Lampang Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya,” ungkap Yan Marto.
Seperti yang telah direncanakan pelepasan simbolis jasad Pejuang Kemerdekaan Almarhum Cornelius Willem dari TPU Kristen Barimba dipimpin langsung oleh Bupati Kapuas H.M. Wiyatno.,SP, Wakil Bupati Kapuas Dodo,SP dan unsur Forkomimda Kabupaten Kapuas,
“Jasad Almrhum Cornelius selanjutnya akan dibawa ke Kota Palangkaraya dan disemayamkan di cagar budaya rumah Pahlawan Nasional Tjilik Riwut di Jalan Jenderal Sudirman Nomor1 Palangka, untuk selanjutnya dimakamkan kembali dengan upacara khusus Pemerintah Provinsi di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya,” pungkas Yan Marto. (wan)
oppo_0
NusaKalimantan.Com Kanal Informasi yang Lugas, Cerdas, Terpercaya