Rabu , 19 Maret 2025
Asisten Ekbang Setda Prov Kalteng, Sri Winadarni, bacakan sambutan

Asisten Ekbang Sri Widanarni Buka Pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kalteng Tahun 2026

NUSAKALIMANTAN.COM, Palangka Raya – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov Kalteng Sri Widanarni buka Pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Prov Kalteng Tahun 2026, di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Prov Kalteng, Kamis (6/2/2025).

Saat membacakan sambutan Plt Sekretaris Daerah, Sri Widanarni mengatakan tema Pembangunan yang telah ditetapkan untuk Prov Kalteng Tahun 2025-2029 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Prov Kalteng Tahun 2025-2045 yaitu “Penguatan Pondasi Transformasi”.

“Prioritas Pembangunan Tahun 2025-2026 dimana Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional/Swasembada Pangan, Pusat Konservasi Internasional, Pusat Hilirisasi Industri dan Sektor Pengolahan, Peningkatan Sektor Kependidikan dan Kesehatan, Makan Bergizi Gratis dan Ketahanan Pangan, Air dan Energi,” jelasnya.

Ia menambahkan, zonasi Pembangunan Kalteng berdasarkan RPJPD Prov Kalteng Tahun 2025-2045 terbagi menjadi tiga wilayah Zonasi Pembangunan, yaitu Zona Barat (Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan); Zona Tengah (Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas); dan Zona Timur (Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur).

“Sedangkan tema pembangunan per wilayahnya adalah Zona Timur (Hilirisasi Pangan, Lumbung Energi Baru dan Terbarukan Kalimantan, serta Positioning sebagai mitra pembangunan IKN di Kalimantan Timur); Zona Tengah (Hub pusat perdagangan dan jasa, pengembangan sentra pertanian terintegrasi, serta pusat riset dan pendidikan), serta Zona Barat (pusat hilirisasi Sumber Daya Alam, kawasan hub perdagangan besar, serta konservasi taman nasional berkelanjutan,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *