Jumat , 29 Maret 2024
KH Muhammad Abdul Hamid Marzuqi saat menyampaikan ceramah dan para jemaah yang. Khusuk mendengarkan uraian tentang makna Isra Mi'raj

Perayaan Isra Mi’raj dan Haul Guru Sekumpul di Terusan Raya

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – Perayaan Isra mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Haul Guru Syekh K.H. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani ( Guru Sekumpul) dilaksanakan di Mesjid Darul Muta’ Allimin Pasar Sabtu Desa Terusan Raya Kecamatan Bataguh, Minggu (12/2) pukul 12.30 WIB.

Hadir dalam perayaan Isra mi’raj dan Haul Syekh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani ( Guru Sekumpul) Penceramah KH DR (C) Muhammad Abdul Hamid Marzuqi, S.Pd.I ., MM, Alim Ulama dan para guru serta tokoh masyarakat, Kepala Desa Guntur beserta perangkat desa, seluruh masyarakat baik muslimin dan muslimat yang sudah memenuhi mesjid Darul muta’ Alimin di Pasar Sabtu Desa Terusan Raya.

Peceramah KH. DR (C) Muhammad Abdul Hamid Marzuqi, S.Pd.I.,MM., mengungkapkan bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, berpasang pasangan. Seperti langit dan bumi, siang dan malam, bahagia dan sedih serta lelaki dan perempuan Karena dengan berpasangan ini, akan menciptakan sesuatu yang penuh kebahagiaan dan penuh manfaat. Maka jika tidak berpasangan sudah jelas hakekatnya belum lengkap,

“Menguraikan hikmah Isra Mi’raj dari perjalanan Nabi Besar Muhammad SAW adalah untuk menjemput shalat. Maka orang yang shalat itu adalah seperti Rasulullah Isra mi’raj. Karena didalam sholat itu terjadi percakapan kita dengan sang Maha Pencipta Allah SWT. Nabi kita Muhammad SAW di saat melakukan perjalanan Isra mi’raj ini, pada saat sedang dalam suasana penuh kesedihan. Perjalanan Isra dan Mi’raj itu adalah sebuah hiburan. Namun disaat isra mi’raj itu juga Rasullullah menjemput shalat, sebagai inti dari perjalanan. Jadi untuk kita, hikmah yang dapat diambil adalah menghindari kesedihan dengan melakukan shalat,” terang KH Muhammad Abdul Hamid Marzuqi.

Gus Hamid sapaan akrab pengasuh Majelis Ta’lim Jawahirul Ma’ani ini mengatakan Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa semua orang Islam itu, pasti masuk surga, tapi ada syarat yaitu yang mau mengikuti ajaran ajaran Rasulullah SAW diantaranya adalah Shalat,

“Dengan Shalat berarti menegakkan tiang agama, maka dengan shalat itu berarti orang yang melakukan kekuatan dengan medirikan tonggak Agamanya. Dan jika tidak melaksanakan shalat maka sama dengan meruntuhkan agama. Shalat yang wajib adalah lima waktu, yang semula waktu nabi melakukan isra Miraj itu sesungguhnya perintah shalat itu 50 waktu yang akhirnya di korting menjadi 5 waktu,

“Shalat ini merupakan induk dari segala amal ibadah kita pada Allah SWT. Tidak akan sempurna ibadah seseorang bila tidak melakukan atau mengerjakan shalat. Apapun amaliahnya tanpa mendirikan shalat, tidak ada gunanya,” tegas Gus Hamid.

Kepala Desa Terusan Raya Guntur, mengatakan pertemuan kita dalam tempat yang penuh kemuliaan yaitu mesjid Darul Muta”Alaimin ini, adalah untuk kesekian kalinya yang mana pada Minggu kedua setiap bulan, kita melaksanakan pengajian dengan munakib syekh Abdul Qadir Jaelani,

” Karena pada hari ini bertepatan dengan Bulan Rajab maka sekligus kita adakan Isra Mi’raj Dan Haul Guru Sekumpul. Seperti uraian dari Abah Guru Gus Hamid, dengan bersama berkumpul mambacakan munakib kita berharap akan menyempurnakan ibadah kita. Menjadi sempurna ditengah para orang yang dimuliakan ibarat kerikil ditengah butiran beras,” sebut Guntur. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *