Selasa , 14 Januari 2025

Isra Mi’raj Menjemput Sholat Penghibur Nabi Muhammad Rasulullah SAW

NUSAKALIMANTAN.COM, Kuala Kapuas – 28 Rajab 1445 yang bertepatan dengan 10 Februari 2024 yang merupakan bulan peristiwa Isra Mi’raj perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mesjidil Haram ke Mesjidil Aqsa dilanjutkan perjalanan ke Sindratul Muntoha. Peristiwa itu dirayakan bersama dengan khaul Guru Sekumpul oleh Masyarakat Desa Terusan Raya dan sekitarnya di Mesjid Darul Mutta”allimin komplek Pasar Sabtu RT 5 Desa Terusan Raya Kecamatan Bataguh.

Tokoh masyarakat Deko dan panitia peryaan Guntur menyampaikan dalam kesempatan ini suatu penghargaan dan kehormatan kita warga Desa Terusan Raya dapat melaksanakan peringatan Isra Mi’raj sekaligus dirangkai acara Haul guru Sekumpul yang kita cintai dan muliakan. Desa kita Terusan Raya yang jauh dari kota, dengan menggunakan kendaraan air baru bisa dicapai, mendapatkan kesempatan diberikan ceramah oleh guru kita Gus Hamid. Semoga apa yang disampaikan menambah pengetahuan danemperkiat iman serta ketaqwaan kita, pesan mereka saat membuka acara.

Sementara DR KH Muhammad Abdul Hamid Marzuki, S.Pd.I.,MM., biasa dipanggil Gus Hamid menyampaikan hikmah Isra mi’raj dengan menguraikan asal usul dari peristiwa Isra Mi’raj. Diawali dengan dikucilkan Bani Hasyim termasuk Rasulullah SAW dengan kesulitan perekonomian sehingga terjadi kekurangan makanan. Akibatnya Siti Khadijah istri dari Rasulullah SAW yang selalu setia mendampingi serta mendukung perjuangan dari Muhammad SAW meninggal dunia. Siti Khadijah adalah wanita pintar yang banyak belajar dan mengetahui tentang kerasulan Muhammad SAW. Bahkan yang menyelimuti Rasulullah dengan kain ketika Muhammad Rasulullah SAW menerima Wahyu pertama surah Al Iqra.

” Siti Khadijah adalah wanita mulia yang selalu menjadi pendukung Rasulullah dalam memperjuangkan agama Islam. Meninggal membuat kegoncangan bagi Rasulullah SAW. Belum pulih, kemudian paman Nabi Abu Thalib juga meninggal dunia meninggalkan Rasulullah. Kegoncangan bertubu tubu ini. Bahkan secara fisik mereka berani menyiksa dan mengotori Nabi Muhammad SAW,” ungkap Gus Hamid.

Dilanjutkan Gus Hamid karena siksaan dan perlakuan dari mereka yang tidak menyukai Rasulullah SAW. Maka Nabi pun berhijrah sementara ke Thaib, namun karena hasutan dari bangsa Arab di Mekkah yang datang duluan ke Thaib, nabi mendapat perlakuan yang kurang baik bahkan sampai terluka, ketika Malaikat ingin membalaskan namun malah dilarang oleh Nabi. Bahkan didoakan dan akhirnya jaman sekarang menjadi kota Santri berkat doa Rasulullah SAW. Mereka tidak mengetahui apa yang mereka lakukan ucap Rasulullah pada Malaikat,

“Kesedihan demi kesedihan itulah yang akhirnya Allah memberikan perjalanan bagi Nabi yaitu Isra dan Mi’raj lalu menjemput Shalat. Maka dari itu Shalat inti dari perjalanan Isra mi’raj. Mengobati kita dari kesedihan dan kesusahan adalah Shalat dengan salah satu doa Iyyakana budu wa iya kanas ta’in,” ungkap Gus Hamid

Gus Hamid menambahkan masuk sorga itu harus Sholat dengan ISLAM yang artinya keselamatan. Dimana Islam adalah bisa diaktonimkan Isya Subuh Luhur Ashar Maghrib, makanya harus shalat dengan Islam yang lengkap waktu shalatnya. Jika ada yang tertinggal maka Islam tidak menjadi lengkap,

” Jaman Kalifah Abu bakar Sidiq ada orang kaya dan banyak punya anak buah saat meninggal dicocol ular dan sewaktu ular yang mencocol atau menyedot darah mau dibunuh, ular bersahadat dan bisa bicara kalau yang dilakukannya adalah perintah Allah karena orang tersebut lalai shalat dan tidak tergerak hatinya saat mendengar azan,” pungkas Gus Hamid (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *